Kamis, 23 September 2010

Ni post lagi di kapal rooro..
Asik juga tuh...
apalagi waktu kapal tersebut mulai mengarungi samudra...
Di tambah lagi ikan yang mengiringi kitamenyebrangi selat sunda menuju pulau jawa...
Kelihatan indah banget tapi sayang g' bisa di abadikan lewat foto..sayng banget tuh..


Posted by Picasa

Rabu, 09 Juni 2010

Ulah DPR

Anggota DPR negara kita memang suka aneh-aneh, selain suka korupsi merek juga berusaha mengkorupsi secara legal dengan hendak mengolkan usulan pemberian dana 15 milyar kepada setiap anggot dewan dengan alasan untuk kesejahtraan masyarakat daerah pemilihnya.

Sungguh suatu yang sangat aneh ditengah masyarakat yang sedang mengalami dampak krisis global yang meningkat angka kemiskinan. Sunguh ironi sekali, bagaiman mungkin fraksi golkar mengagas usulan yang sangat memperlihatkan kehausan Anggota DPR (dewan pemeras rakyat) terhadap yang berhubungan dengan uang. Ini dapat dilihat bagaimana mereka dengan getol memperjuangkan hal yang berhubungan dengan pemberian dana itu, padahal ada hal-hal lain yang lebi mendesak untuk dilakukan misalnya menyelesaikan UU yang berhubungan dengan kepentingan rakyat yaitu tentang UU mata uang karena berhubungan dengan perdagangan dan ekonomi.

Apa yang harus dilakukan rakyat sekarang ini..
Mungkin sebagian orang pasti akan bingung bagaimana bisa pemimpin mereka melakukan tindakan sedemikian rupa. Jadi menurut saya kita harus bersikap
1. Kita amati siapa dalang pengusul isu tersebut.
2. Kita gunakan hal tersebut untuk menekan partai yang dianggap melakukan hal-hal yang merugikan.
3. Jangan memilih wakil-wakil ayng telah diketahui berperan secara aktif dalam masalah tersebut khususnya wakil rayat yang mengusulkan isu tersebut.
4. Jangan karena iming-iming uang semata maka kita gelap mata dan memilih wakil terseut. sunguh ironi karena piliha kita akan mempengaruhi masa depan kita dimasa yang akan datang.
5. Jadilah rakyat yang cerdas seiingga tidak mudah untuk di kibuli oleh para elit penguasa karena kekuasaan sebenarnya ditanga rakyat

Senin, 01 Maret 2010

Jalan Berat Pemerintah

Indonesia sedang mengalamai masa yang sulit pada era pemerintahan ini, dianataranya terjadi banyak hal-hal di luar rendana misalnya bencana banjir yang merupakan langganana setiap tahun, kemudian bertemu dengan krisis finacial global yang memberikan eskalasi terhadap perekonomian Indonesia menjadi tumbuh beberapa persen saja di banding sebelumnya. Hal ini diperparah dengan munculnya kasus cencuri yang di tengarai banyak terdapat indikasi-indikasi pidana baik berupa korupsi maupun tempat pencucian uang seperti yang santer dibicarakan media masa.

Justru disinilah pemerintahan SBY di uji apakah dia akan lulus dalam tes kali ini sebagai pemenang yang dapat membusungkan dadanya di hadapan rakyat yang telah memilihnya atau terjungkal menjadi pecundang karena tidak mampu melaksanakan amanat yang dititpkan oleh rakyat kepadanya.

Ini merupakan hal yang lumrah terjadi di Indoensia karena memang kondisi Indoenesia yang mendukung semua hal itu terjadi kecuali pada kasus krisi global. Untuk itu dibutuhkan tindakan cepat dari setiap stake holder yang ada untuk saling bahau membahu agar tercapai negri yang dicita-citakan oleh banyak orang dimana rakayat dapat makan dan hidup dengan layak sebagai mana mestinya.

Senin, 25 Januari 2010

Memaafkan

Mahatma Gandhi mengatakan; jika hutang mata dibalas mata akan bikin dunia buta. Memaafkan adalah satu hal, dan (tidak) melupakan adalah hal lain.

Sebuah tawar menawar dengan hati dalam sebuah rekonsiliasi
Jika mata dibalas dengan mata, dunia akan jadi buta. Jika maaf dikedepankan, dunia tetap indah kendati hanya dinikmati satu mata yang tersisa.

Permaafan dalam paragraf di atas menawarkan harapan bahwa maaf yang tulus memungkinkan siapa saja yang kehilangan mata (karena kesalahan orang lain) masih bisa menikmati indahnya dunia melalui satu mata yang masih tersisa. Tak terbayangkan jika hilangnya sebiji bola mata harus dibayar lunas dengan sebiji bola mata juga. Akan muncul ritus pembalasan dendam dengan dua hal sebagai kemungkinan

akhirnya: (1) bertambah lagi satu orang yang kehilangan mata atau (2) yang bersangkutan kehilangan sisa matanya sehingga dunia sungguh-sungguh akan menjadi gelap gulita.

Tapi maaf kadang tak sesederhana pengucapannya, sebab terdapat banyak kesalahan yang berasal dari jenis yang serius, tergolong berat atau bahkan maha-berat. Keberadaan kesalahan macam itulah yang memungkinkan lahirnya istilah: kesalahan yang tak termaafkan.
Persoalannya: benarkah ada jenis kesalahan yang tak termaafkan?

Saya kurang yakin ada jenis kesalahan yang sungguh-sungguh tak termaafkan. Bagi sebagian orang, kekasih/pasangan yang berkhianat tak bisa dimaafkan. Nyatanya, tak sedikit orang yang bisa memaafkan kesalahan demikian. Ada orang yang menganggap pembunuhan sebagai kesalahan yang tak termaafkan. Tapi, ternyata ada juga keluarga yang perlahan tapi pasti akhirnya bisa memaafkan orang yang telah membunuh anggota keluarganya.

Jika ada orang yang ternyata sanggup memaafkan kesalahan-kesalahan demikian, artinya kesalahan itu sebenarnya memang bisa dimaafkan. Jika tak bisa dimaafkan, pastilah tak ada satu pun yang bisa memaafkan jenis kesalahan demikian. Nyatanya ada orang yang bisa memaafkan. Sederhananya, bisa dimaafkan atau tidak bukanlah ditakar dari jenis kesalahannya, tapi bergantung pada sanggup tidaknya pihak yang terlukai untuk memberi permaafan.

Tapi kenapa masih saja ada –akan selalu ada– permintaan maaf yang bertepuk sebelah tangan?
“Ente sih enak aja bilang maaf, soalnya gak ngalamin sendiri macam mana sakitnya. Coba kalo ente ngalamin sendiri….” begitu biasanya orang-orang membangun benteng pertahanan tiap kali diberi pilihan untuk memberi maaf. Alih-alih mencoba menjajal kemungkinan-kemungkinan baru, mereka lebih memilih mencari pembenaran atas pilihannya untuk terus menerus memersoalkan masa silam, bahkan mencoba meminta permakluman pada siapa saja ihwal pilihannya itu.

Barangkali memang benar luka yang terperam itu sungguhlah menganga lebar dan tak tersembuhkan. Tapi kita tak mungkin hidup dengan terus dikangkangi masa lalu, melulu dibayang-bayangi peristiwa yang terjadi pada masa silam. Sejarah tak mungkin terbarukan. Ia sudah terjadi, hanya sekali terjadi, dan tak mungkin diperbaiki, begitulah memang adanya. Ein malig, kata orang Jerman.

Mereka baru bisa lega jika orang yang telah melukainya merasakan pula seperti apa ganasnya luka, tak jadi soal jika pembalasan itu dilakukan orang lain atau oleh tangan mereka sendiri. Di sini, tak ada yang berubah, tak pula ada yang bergerak maju. Yang ada cuma pergantian peran: pelaku menjadi korban dan korban menjadi pelaku. Teori “siklus kekerasan” yang diperkenalkan oleh Dom Helder Camara, seorang teolog berhaluan “kiri” dari Brazil, dibangun berdasarkan situasi di atas.
Sementara jika korban tak sanggup atau tak berani untuk membalas dendam, ia niscaya akan menghabiskan hidupnya dengan dendam yang tak tersembuhkan.

Ini jenis kesakitan ganda: luka lama belum/tak tersembuhkan, datang pula kesakitan baru, yang bernama dendam tak terpulihkan, yang akan terus dibawa hingga tua, sampai entah kapan ujungnya. Menanggung dendam yang tak terbayarkan (karena tak sanggup/tak berani membalaskannya) adalah sejenis rasa sakit yang sukar dicari penawarnya. Ia adalah siksaan yang bisa membuat hidup menjadi sukar ditanggungkan, menjadikan sisa usia tak ubahnya seperti besi yang berkarat.

Cara termudah untuk mengatasi dendam adalah dengan melupakannya. Masalahnya, benarkah lupa bisa membebaskan kita?

Saya, lagi-lagi, tidak begitu yakin. Bukan hanya karena mustahil bisa melupakan dendam dengan begitu saja, tapi lebih karena lupa membuat manusia kehilangan momentum untuk terus belajar dari kesalahan-kesalahan yang pernah dibuat pada masa silam, entah dilakukan oleh orang lain atau diri kita sendiri. Ya, lupa sebagian akan membuat kita terbebas dari masa lalu, tapi sebagiannya lagi membuat kita kehilangan cermin untuk belajar.

Di titik inilah, permaafan menjadi jalan paling sehat untuk memperlakukan masa silam yang perih. Tapi, permaafan saja tidak cukup, sebab ia mesti diikuti oleh laku yang lain yaitu “mengingat”. Ya, memaafkan tanpa melupakan.
Dengan memaafkan, masa silam tidak lagi terus-menerus digugat dan dipersoalkan, tapi dikhidmati kehadirannya dengan hati yang lapang. Dengan mengingat, masa silam tidak pula disangkal apalagi diingkari, tapi justru dijadikan cermin, semacam kaca benggala, di mana semua orang bisa melihatnya kembali tiap kali butuh kearifan dan kebijaksanaan. Lagi pula, jika kita lupa masa silam, itu artinya memang tidak ada yang perlu dan bisa dimaafkan. Bukankah maaf selalu berkaitan dengan tindakan yang terjadi di masa silam? Apa yang harus dimaafkan jika kita sendiri amnesia?

Kesediaan memberi maaf tentu saja tidak bisa dipaksa. Ia juga tak mungkin diharapkan muncul seketika. Butuh waktu yang kadang tak pendek.
Simaklah dengan apa permaafan dipasangkan oleh Nelson Mandela. Sewaktu berbicara tentang mimpi membangun Afrika Selatan yang indah, Mendela menyebutkan dua hal yang bisa membuat impian itu tercapai. Dua hal itu, kata Mandela, “Dinamai ‘kebaikan hati’ dan ‘permaafan’.”

Tidak ada yang bisa menyangkal jika kesanggupan memberi maaf sebagai suatu kebaikan hati. Ia bisa sama baiknya dengan memberi sedekah: sebab bagi orang yang dengan sungguh hati meminta maaf, pemberian maaf sama pentingnya dengan derma beberapa biji kurma bagi yang benar-benar kelaparan.

Ia juga bisa sama vitalnya dengan pengampunan yang datangnya dari Tuhan: sebab –-dalam Islam—kesalahan pada sesama manusia baru bisa diampuni Tuhan jika orang yang di/terlukai sudah lebih dulu memberikan maaf.

Jadi, berikanlah maaf, bahkan kendati yang bersangkutan tak memintanya. Dengan itu, kita sudah “membantu” Tuhan untuk merealisasikan sifatnya sebagai Zat yang Maha Pengampun. Jarang-jarang, bukan, kita bisa “membantu” Tuhan?
.

Astro Boy The Movie


Bagi temen2 yang belom nonton filmnya
ni gua da lingk buat dowlod
dijamin gratis man
heee















ni linknya ya
http://www4.indowebster.com/4dc68ff4426c5d4f10204474228e50d1.mkv


Sabtu, 23 Januari 2010

Fenomena Face Book

Tanpa disadari kita sekarang telah banyak menggunakan situs jejaringan sosial diantaranya facebook, twiter dan sebagainya. Dulu situs jejaringan yang lumayan banyak penggunanya adalah frienster. Namun seiring dengan perkembangan zaman yang menuntut teknologi yang lebih maju dan lebih berkembang maka friendster tergusur oleh kehadiran facebook sehingga banyak orang beralih ke jejaringan facebook.

Facebook menawarkan hal yang lebih dibanding dengan Friendster karena didalam Faceook kita dapat chating ketika ada temen yang sedang online sehingga langsung bisa berkomunikasi langsung tidak perlu harus menggunakan Yahoo Masangger atau MRC dan program yang lain.

selain itu juga Facebook terdapat game - game yang memanjakan penggunanya, misalnya mafia war yang didesain dapat dimainkan oleh seluruh pengguna facebook diseluruh dunia. Asik bukan kita tidak hanya mendapatkan teman melalui serching orang tetapi dapat mengenal melalui kesamaan hobi bermain game. Selain mafia war terdapat juga game-game menarik yang lain yang ditawarkan sehingga semakin memanjakan pengguna akun facebook.

Tetapi jangan menyerah bagi penggun Friendter karena macih ada saja orang yang tetap setia menggunakan Frienster karena mereka masih loyal kepada frienster. Mungkin alasan tiap orang berbeda - beda tetapi satu yang menjadi kesamaan yaitu menginginkan memilki teman didunia maya yang banyak. Ya namanya manusia emang udah sifatnya ngebutuhin orang lain sebagai temapat sosialisasi atau what ever lah.

So saran saya adalah miliki teman sebanyak mungkin baik didunia maya maupun dunia nyata, terserah gimana caranya tapi kalau bisa cara yang baik-baik karena akan memberikan out put yang baik pula begitu sebaliknya.